Langsung ke konten utama
Day 4.

Bangun pagi di hari keempat di dusun Sumber, aku mulai kangen sama suasana dirumah. Kegiatanku hari ini adalah memasak untuk keluarga ibu Hartini. Untuk keperluan itu aku akan berbelanja di pasar Talun. Masakan yang akan aku buat adalah orak arik telur  kol, yang sebelumnya sudah kucoba pada tantangan sebelum ekspedisi. Aku masih ingat bahan2nya dan bumbu2nya.

Selain berbelanja aku juga diminta kakak Jaladwara untuk mewawancari pedagang ayam dan pedagang pisang.

Sesampainya di pasar Talun, aku membeli bahan2 dan bumbu, kemudian mewawancarai pedagang pisang bernama ibu Alvia, beliau menjual berbagai macam pisang, ada pisang Ambon, pisang Raja Nangka, pisang Kepok ghodog dan pisang patilan. Pisang tersebut dijual mulai dari harga 20.000-30.000. 
Kemudian aku mewawancari pak Barjo pedangang Ayam, beliau sdh berjualan sejak tahun 1960, ayam yang dijual adalah ayam bangkok, ayam kampung. Biasanya orang2 membeli ayam kampung ketika mereka ada hajatan. Ohya harga ayam kampung sekitar 160.000 dan ayam bangkok 150.000-200.000.
Ayam bangkok sangat menarik sekali. Setelah selesai kami pulang dengan naik angkot.

Siang hari kami kembali berkumpul di sanggar untuk menyelesaikan tugas utama kami menyusun maindmap dari hasil wawancara warga. 

Sore hari , kami pulang kerumah lalu masak orak arik kol, setelah matang aku makan bersama mbah Meni. Aku sempat kuatir rasanya tidak enak. Tapi menurutku masakanku enak. Mbah Meni bilang masakanku enak, semoga mbah Meni tidak hanya sedang menghiburku. 

Malam hari kami kesanggar lagi, menyelesaikan tugas utama kami, dan bermain bersama kak Mel.

Kegiatan dimalam hari ditutup dengan refleksi dan lainnya.

Sambung ya Day 5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Pandemik

                Teman-teman, Senin, 13 April 2020 aku ikut eksplorasi pandemik yang diadakan oleh “Garasi” secara online. Salah satu syaratnya harus bisa perkalian, aku pikir akan banyak ngitung nih, karena aku kurang lancar perkalian, jadi malas ikut sebenarnya tapi kata ibu suruh coba ajah. Tepat pukul 01:00 acara di mulai semua peserta memperkenalkan dirinya masing masing. Banyak peserta yang berasal dari macam-macam daerah ada yang dari Yokyakarta, Jakarta dan lainnya. Selama berkegiatan aku di dampingi kak Meli dan kak Santi. Sebelum masuk ke permainan kami di jelaskan tentang cara bermainnya... (aku lampirkan yahh .. detailnya) Dari game ini aku merasa sangat terhibur, di saat aku lagi banyak tugas sekolah dan aku pun merasa punya temen lagi karena sudah sebulan ini aku merasa seperti di penjara. Tau ngga man-teman bahwa semua peserta di akhir game mendapatkan kode rahasia yang sama loh yaitu nol...

SAFARI RAMADHAN

 REFLEKSI BACKPACKER RAMADAN Halooo man-teman ... Pada Ramadan kali ini aku melakukan petualangan  menuju masjid Jogokaryan yang tepatnya berada di Jogjakarta. Perjalanan kali ini aku berkesempatan menjadi suka relawan Masjid bersama dengan teman-teman dari My idea school. Owh iyaa, Acara suka relawan ini adalah salah satu program Ramadhan my idea school. yang bertema safari Ramadhan.  Petualangan kali kali mungkin akan selalu membekas di pikiran ku. Mulai dari menyiapkan makanan sebanyak 3500-4000. Para warga  yang ramah dan Cramah-cramah yang seru aku memulai dan mengakhiri perjalanan pada tanggal 13 -18 Maret 2024. Dibawah ini merupakan beberapa poin refleksiku setelah mengikuti ''safari ramadhan'' ini 1  Sebutkan tradisi Ramadan yang paling berbeda di masjid Jogokarian jika dibandingkan dengan tempat tinggalmu yang paling berbeda ketika meberi takjil makanan berat sebanayak 3500 porsi, para   warga sangat antusias mebantu menyiapkan makanan.  ...

JENIS JENIS KALIGRAFI

1.        Naskh : Naskh adalah salah satu gaya kaligrafi Islam yang paling umum dan populer. Awalnya dikembangkan pada abad ke-10 oleh Ibnu Muqlah, seorang kaligrafer terkenal dari Baghdad. Naskh dikenal karena kejelasan dan kelegaannya. Itu digunakan dalam penulisan Al-Qur'an dan naskah-naskah agama Islam lainnya. 2.        Thuluth : Thuluth adalah gaya kaligrafi Islam yang elegan dan berukuran besar. Dikembangkan sekitar abad ke-7 oleh Ibnu Muqlah. Thuluth sering digunakan untuk menghiasi bangunan-bangunan Islam, termasuk masjid dan mausoleum. Gaya ini memiliki ciri khas huruf yang melengkung dan proporsional. 3.        Diwani : Diwani adalah gaya kaligrafi yang diciptakan pada abad ke-16 oleh kaligrafer Ottoman, Ibrahim Munif. Gaya ini sering digunakan dalam penulisan surat resmi dan dokumen-dokumen kerajaan. Diwani dikenal karena keanggunan dan kompleksitasnya. 4.      ...